ITS Raih Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek

    ITS Raih Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek
    Penyerahan penghargaan oleh Plt Dirjen Diktikristek Prof Ir Nizam MSc DIC PhD (kanan) kepada Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng di Gedung Trimurti, Prambanan, Jogjakarta

    YOGJAKARTA – Sebagai salah satu  perguruan tinggi penyelenggara program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menerima penghargaan Anugerah Merdeka Belajar. Penghargaan diserahkan oleh Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Prof Ir Nizam MSc DIC PhD di Gedung Trimurti, Prambanan, Jogjakarta, Senin (29/5) malam.

    Dalam kesempatan ini, ITS berhasil meraih penghargaan pada subkategori Perguruan Tinggi Akademik Pemeroleh Kontribusi Mitra Terbesar dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah hasil dari kerja keras seluruh sivitas akademika ITS.

    Penganugerahan ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan Bulan Merdeka Belajar dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2023. Hal ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada pihak-pihak terkait yang telah menyukseskan program-progran Merdeka Belajar yang digencarkan sejak tahun 2020 lalu.

    Lebih lanjut, lelaki yang akrab disapa Ashari tersebut mengungkapkan bahwa terdapat peran kerja sama yang penting dari para peneliti, mahasiswa, beberapa pusat riset dan direktorat seperti Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi (DIKST) serta Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS atas capaian ini. “Bentuk kerja sama inilah yang mengantarkan ITS untuk mencapai beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi hingga dapat meraih penghargaan ini, ” tuturnya.

    Dalam hal ini, Ashari menerangkan bahwa ITS unggul dalam IKU 6 perguruan tinggi yaitu, kerja sama dengan mitra kelas dunia. Ia memaparkan bahwa dalam dua tahun ke belakang, ITS telah mendapatkan kontribusi yang cukup besar dari beberapa mitra. “Kontribusi tersebut khususnya adalah berupa dana padanan (matching fund) yang berperan penting dalam pengembangan produk-produk inovasi ITS, ” imbuhnya.

    Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng menunjukkan Piagam Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dalam acara Puncak Peringatan Bulan Merdeka Belajar tahun 2023

    Ashari menegaskan, produk-produk hasil kolaborasi ITS dengan beberapa mitra tersebut memiliki peran besar bagi bangsa. “Produk inovasi tersebut di antaranya adalah Tablet Merah Putih (DigITS) dan Bus Listrik Merah Putih (BLiMP) yang digunakan pada KTT G20 lalu, ” papar guru besar Teknik Elektro ITS bangga.

    Atas penghargaan-penghargaan tersebut, Ashari pun mengaku sangat bangga. Menurutnya, capaian ini menunjukkan kepercayaan dari pihak kementerian dan seluruh stakeholder atas kerja keras sivitas akademika ITS. Di akhir, Ashari berpesan bahwa penghargaan ini dapat menjadi pengingat bagi ITS agar dapat mempertahankan dan meningkatkan prestasinya ke depan. “Jangan sampai lengah dan teruslah berinovasi untuk memberi kebermanfaatan bagi sekitar, ” pesannya.

    Selain itu, salah satu dosen ITS juga mendapatkan penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dalam kategori Anugerah Sosok Inspiratif. Yakni Dr Muhammad Nur Yuniarto ST yang telah menjadi ketua tim peneliti dalam Konsorsium Pembuatan Bus Listrik Merah Putih. (HUMAS ITS)


    Reporter: Mifda Khoirotul Azma

    yogyakarta
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Universitas Brawijaya Raih Anugerah Merdeka...

    Artikel Berikutnya

    Dosen UAD dan Unisa Beri Pelatihan Pengelolaan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Hendri Kampai: Harta Karun Indonesia, Jangan Sampai Jatuh ke Tangan yang Salah!
    Mengapa Finlandia dan Denmark Lebih Bahagia Daripada Amerika Serikat
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani

    Ikuti Kami